Pages

Ads 468x60px

.

Senin, 25 Juni 2012

Umum

[ Read More.. ]

Pendidikan Kesetaraan

[ Read More.. ]

Kursus dan Pelatihan

[ Read More.. ]

Apa Beda Lomba Karya Nyata dan Lomba Karya Tulis dalam Apresiasi PTK PAUDNI?

6a5539b6f40c179e20b1165fd0b599e1_jambore-ptk-pnf_08-109Pada apresiasi PTK PAUDNI pada tahun 2012, yang dulu bernama Jambore PTK PAUDNI, terdapat lomba karya nyata (LKN) dan lomba karya tulis (LKT). Dokumen kedua jenis lomba ini sama-sama diformulasikan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Lalu apa beda antara LKN dan LKT?
Lomba karya nyata (LKN) adalah hasil pengalaman langsung sebagai PTK-PAUDNI baik individual maupun kelompok pada bidang pembelajaran atau pengelolaan program/kegiatan PAUDNI yang memiliki nilai-nilai keunggulan/kekhasan/keunikan tertentu (bukan hasil penelitian/penelitian tindakan) yang dapat diadopsi oleh PTK-PAUDNI lainnya, tidak perlu mengutip peraturan, teori dan daftar pustaka.
[ Read More.. ]

Pendidikan Karakter pada PAUDNI

Pendidikan Karakter pada PAUDNI

pramuka3
Paparan ini disampaikan pada Diklat Pengelola PKBM di BPKB DIY, tanggal 10-14 Oktober 2011. Jika menghendaki dapat mengunduh paparan materi saya berikut:
Semoga bermanfaat.
[ Read More.. ]

Bahan Ajar Pengkajian Program PNFI dan Pengembangan Model

Bahan Ajar Pengkajian Program PNFI dan Pengembangan Model

dsc07496
Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai materi kegiatan pengembangan profesionalisme berkelanjutan (PPB) Pamong Belajar, khususnya bagi pamong belajar SKB. Untuk mendapatkan bahan ajarnya, silahkan download dengan mengklik tautan di bawah ini.
Bahan Ajar Pengkajian Program PNFI
Bahan Ajar Pengembangan Model
[ Read More.. ]

Download

Klik pilihan Anda

cooltext627375018cooltext627375206cooltext627368157cooltext627375414cooltext627375609cooltext627375774cooltext627372645
[ Read More.. ]

download tentang Paket C Setara SMA

[ Read More.. ]

UNPP Kembali Menjadi UNPK

UNPP Kembali Menjadi UNPK

5ec01b0e8460a71513ed1935d4830644_unpp-1
Pada tahun 2012 ujian nasional bagi warga belajar pendidikan kesetaraan (Paket A, B, dan C) kembali bertajuk Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) setelah tahun 2011 sempat bernama Ujian Nasional Program Paket (UNPP). UNPK tetap dilaksanakan selama dua kali yaitu Juli dan Oktober, walau sempat diusulkan dilaksanakan satu kali saja oleh BNSP.
Sempat pula ada wacana untuk memasukkan nilai ujian akhir program paket (UAPP) menjadi salah satu faktor penentu kelulusan, sebagaimana adanya nilai ujian sekolah pada jalur pendidikan formal. Namun karena dipandang belum siap, ujian akhir program paket (seperti ujian sekolah) ditiadakan.
Maka sebagaimana tahun 2011 nilai akhir diperoleh dari nilai gabungan antara nilai rata-rata laporan hasil belajar (nilai rapor) dari mata pelajaran yang diujiannasionalkan (40%) dan nilai UNPK (60%). Peserta didik dinyatakan lulus UNPK apabila nilai rata-rata dari semua nilai akhir mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai akhir setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
Lebih lanjut, Peraturan Mendikbud Nomor 35 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan dapat diunduh disini.
[ Read More.. ]

UN Paket C Dimulai 9-12 Juli 2012

UN Paket C Dimulai 9-12 Juli 2012

b6d22d9e0a5916a046f8b5714fa95265_paket-c-di-salaman-1
Akhirnya pada 12 juni 2012 Badan Standar Nasional Pendidikan menerbitkan Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (POS UNPK) sebagai implementasi dari Permendikbud Nomor 35 tahun 2012 tentang Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK). Berdasarkan POS UNPK tersebut ujian nasional Program Paket C periode pertama diselenggarakan pada tanggal 9-12 Juli 2012, ujian nasional Program Paket C Kejuruan 9-10 Juli 2012, ujian nasional Program Paket B dan Paket A tanggal 16-18 Juli 2012. Jadwal ujian nasional periode kedua dilaksanakan pada bulan Oktober 2012.
Kelulusan peserta UNPK dari satuan pendidikan Program Paket A, Program Paket B Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan ditetapkan oleh rapat dewan tutor dan pamong pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pembina dengan mempertimbangkan nilai akhir (NA) dan akhlak mulia. Nilai rata-rata laporan hasil belajar (NRLHB) pada satuan pendidikan Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diperoleh dari mata pelajaran yang diujinasionalkan. NRLHB dikeluarkan oleh satuan pendidikan Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan yang sudah dicap dan ditandatangani oleh pimpinan satuan pendidikan tersebut serta disahkan oleh Kepala dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Pengumuman hasil ujian nasional Program Paket C dan Paket C Kejuruan paling lambat 4 Agustus 2012, sedangkan ujian nasional Program Paket A dan Program Paket B diumumkan paling lambat tanggal 11 Agustus 2012.
Berikut ini dapat diunduh POS UNPK Tahun 2012 dan Kisi-Kisi UNPK.
[ Read More.. ]

Jumat, 15 Juni 2012

Download Software Perpustakaan

[ Read More.. ]

Pengertian, Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Keliling

SEIRING dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan dan pedesaan makin haus akan informasi yang akurat, tepat dan cepat, baik cetak maupun elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Untuk mengatasi kesenjangan informasi ini, pemerintah daerah (pemda) berusaha memberikan layanan informasi tertulis kepada masyarakatpedesaan antara lain dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling (mobile library). Layanan jenis ini perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat, agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu sarana pengembangan pribadi dalam pendidikan nonformal.
[ Read More.. ]

UU No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 43 TAHUN 2007
TENTANG PERPUSTAKAAN
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia
Menimbang:
a. Bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional;
b. Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan nasional, perpustakaan merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa;
c. Bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam;
d. Bahwa ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan perpustakaan masih bersifat parsial dalam berbagai peraturan sehingga perlu diatur secara komprehensif dalam suatu undang-undang tersendiri;
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Perpustakaan;
Mengingat: Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetujuan Bersama
[ Read More.. ]

Paradigma Perpustakaan Modern

Perpustakaan merupakan lembaga informasi yang memiliki fungsi informatif, edukatif, kultural, dan rekreatif. Konsep perpustakaan selalu berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat yang dinamis. Perkembangan perpustakaan selalu berorientasi kepada pemakai (pemustaka atau user). Perkembangan teknologi informasi dan keanekaragaman bentuk koleksi perpustakaan adalah faktor yang menuntut perpustakaan dan pustakawan untuk “berlari” lebih cepat.
Hingga saat ini prinsip five law law of library science dari Rangganatan masih dominan dalam kajian ilmu perpustakaan. Rumusan kelima hukum perpustakaan tersebut menjadi landasan dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan. Buku, pembaca, dan perpustakaan adalah hakikat dasar dari hukum tersebut. Namun, era informasi sekarang ini koleksi perpustakaan bukan hanya berkutat pada bahan tercetak – seperti buku, diktat, dll. Apakah masih relevan jika menganut hukum tersebut di abad informasi yang serba canggih dewasa ini?
[ Read More.. ]

Manggagas Perpustakaan Modern Berbasis Kebutuhan Lokal

Kemajuan peradaban manusia di abad ini adalah merupakan buah karya pengetahuan manusia yang terus berkembang dari zaman ke zaman secara berkesinambungan. Begitu pula dengan kemunculan buku, sebagai sarana perekam maha karya anak manusia yang tak lekang oleh zaman, hingga saat ini masih diakui peranannya sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yang berguna untuk peradaban dimasa yang akan datang.
Maka dari itu untuk menemukan, mengkaji ulang dan mengembangkan pengetahuan yang tersimpan dalam buku tersebut maka muncullah perpustakaan sebagai sarana untuk  memperoleh beragam informasi berupa pengetahuan, ketrampilan maupun pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri, sikap dan watak. Perpustakan juga dapat menjadi tempat rekreasi yang bermanfaat bagi siswa dan masyarakat untuk menambah informasi terkini yang mencakup kemampuan meneliti, memilih, dan menelaah. Dengan demikian seseorang yang mahir mengelola informasi akan mampu menciptakan pengetahuan baru.
[ Read More.. ]

Ilmu Perpustakaan, Kearsipan dan Informasi Serta Dinamikanya

Penulis bermaksud untuk mendefinisikan ilmu perpustakaan dan informasi sebagai suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah informasi dan yang terkait dengan isu-isu sosial serta manajemen keteraturan informasi itu sendiri dan kaitannya dengan keteraturan sosial, serta mempelajari upaya-upaya penegakan pedoman-pedoman dan peraturannya, serta mempelajari teknik-teknik penelusuran yang tidak sesuai dalam penemuan kembali informasi dan cara-cara pencegahan ketidak-sesuaian penemuan kembali informasi.
Karena, ilmu perpustakaan dan informasi adalah ilmu terapan, metodologi terbaik untuk memahami sampai pada sumbernya adalah pendekatan multibidang selain dari pendekatan liniernya. Fokus dan ruang lingkup dan pendekatannya adalah khusus diterapkan pada masalah-masalah yang muncul dalam masyarakat plural Indonesia. Keteraturan informasi dan kaitannya dengan keteraturan sosial, masalah ketidak sesuaian informasi dengan kebutuhan dan kaitannya dengan masalah sosial berhubungan dengan pengetahuan tentang pentingnya informasi dan kaitannya dengan masalah budaya. Masalah-masalah tersebut hanya dapat dipecahkan secara sistematik dan holistik melalui pendekatan antardisiplin.
[ Read More.. ]

Pengembangan Perpustakaan Menjadi Reading Corner di Setiap RW di Indonesia

Membangun Kemitraan Perpustakaan dalam Era Keterbukaan Informasi
Pengembangan Perpustakaan Menjadi Reading Corner di Setiap RW di Indonesia
Ketika kita bertanya , apa saja yang (harus) dilakukan ketika kita mengunjungi perpustakaan ? tentunya ada banyak jawaban kalau kita banyak bertanya pada banyak orang, yang jelas bahwa pertanyaan harus diajukan pada siapa dengan kepentingan apa. Kalau pertanyaan tersebut di sampaikan kepada Pustakawan maka akan berbeda dengan ketika kita bertanya pada pemustaka atau yang lebih popular disebut sebagai Pengguna (pengunjung) perpustakaan. Bagaimana jika pertanyaan tersebut diajukan kepada masyarakat kelas marjinal yang hanya paham, perpustakaan adalah tempat atau ruang yang berisi banyak buku.
Apakah Pemerintah bisa mengakomodir semua kebutuhan pengguna perpustakaan?
[ Read More.. ]

Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi

Pendahuluan
Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat tentang pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi. Penggunaan  teknologi informasi di perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan kualitas pelayanan pada pengguna (right information, right user  dan  right now).
Cakupan bahasan dalam makalah ini diantaranya mengenai  pengertian perpustakaan dan teknologi informasi, perubahan paradigma perpustakaan, fungsi penerapan teknologi informasi di perpustakaan, evaluasi kebutuhan teknologi informasi perpustakaan, kompetensi perpustakan dan pustakawan dalam  penerapan teknologi informasi, dan aplikasi sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi informasi.
BACA SELENGKAPNYA DI BAWAH INI :
[ Read More.. ]

Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa

Untuk memajukan sebuah peradaban budaya membaca diperlukan percepatan dan penyebaran perpustakaan diberbagai wilayah. Salah satu tempat yang paling memungkinkan adalah pengembangan Perpustakaan hingga di tingkat Desa.
Saat ini secara bertahap semakin banyak perpustakaan muncul di desa-desa. Perpustakaan Desa dibuat karena adanya kepedulian pemerintah desa maupun kepedulian beberapa masyarakat untuk mendirikan perpustakaan di desa mereka.
Untuk anda yang ingin tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah perpustakaan desa bisa membuat perpustakaan desa secara sederhana. Namun jika ingin mengetahui pedoman-pedoman dalam membuat perpustakaan Desa sesuai dengan Pedoman Perpustakaan Desa menurut Perpustakaan Nasional bisa membaca panduanya dibawah ini:

: Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa :

[ Read More.. ]

Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Tugas Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Saat media dan semakin banyak pihak membicarakan dan bergerak untuk mengembangkan minat baca masyarakat di berbagai daerah, maka salah satu media selain perpustakaan adalah adanya keberadaan Taman Belajar Masyarakat (TBM).
Untuk mengenal dan bisa mengerti lebih dekat tentang Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Tugas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berikut sebuah tulisan yang dikutip langsung dari repository.usu.ac.id mengenai TBM.
Dalam proses belajar mengajar di semua jenjang pendididkan baik TK,SD, SMP, SMU, PERGURUAN TINGGI maupun para peneliti tidak lepas dari perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat, dari taman bacaan masyarakat mereka akan memperoleh informasi tentang bermacam-macam hal karena pada hakekatnya suatu taman bacaan masyarakat adalah tempat berkumpulnya pengetahuan dari masa ke masa.
Taman bacaan masyarakat adalah untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya.
Menurut Sutarno NS (2006 : 19)Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung jawab, wewenang, dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya, mengelola dan mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa untuk ikut memiliki (sense of belonging), ikut bertanggung jawab (sense of responsibility) dan ikut memelihara (melu hangrukebi).
Masyarakat yang menaruh perhatian dan kepedulian terhadap taman bacaan adalah mereka yang menyadari dan menghayati bahwa taman bacaan bukan saja penting, tapi sangat diperlukan oleh masyarakat. Kelompok masyarakat tersebut perlu terus dibina dan dikembangkan kearah terbentuknya masyarakat informasi atau masyarakat yang cerdas.
[ Read More.. ]

MUSIC INSRUMENTAL


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com