Pages

Ads 468x60px

.

Selasa, 28 Februari 2012

Cara Jitu Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak

Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.
[ Read More.. ]

Proses Pembentukan Karakter Pada Anak

Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses diraih ~ Helen Keller
Suatu hari seorang anak laki-laki sedang memperhatikan sebuah kepompong, eh ternyata di dalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong. Kelihatannya begitu sulitnya, kemudian si anak laki-laki tersebut merasa kasihan pada kupu-kupu itu dan berpikir cara untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar dengan mudah. Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting dan membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dr sana. Alangkah senang dan leganya si anak laki laki tersebut.Tetapi apa yang terjadi? Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana. Tetapi kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang, hanya dapat merayap. Apa sebabnya?
[ Read More.. ]

Temu Konsultasi Program Dikmas 2012

Hasil survey Biro Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2012 menyebutkan jumlah penduduk tuna aksara di Indonesia  masih mencapai 7.547.344 orang. Dengan perincian penduduk usia 45 – 59 tahun yang masih tuna aksara tercatat masih 4.312.808 orang, penduduk usia 25 – 44 tahun tercatat 2.634.005 orang dan penduduk usia 15 – 24 tahun masih 600.531 orang.

“Meskipun kita telah jauh melampau target MDGs 2015, namun tetap masih diperlukan kerja keras dan komitmen kuat dari seluruh pihak untuk mengentaskan penduduk yang masih tuna aksara,” ujar Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dittjen PAUDNI, Ella Yulaelawati, Ph.D dalam acara Temu Konsultasi Program Pendidikan Masyarakat Tahun 2012, Workshop Sosialisasi Inovasi Multikeaksaraan dan Peningkatan Kapasitas FK-PKBM dan Mitra di Hotel Safir Yogyakarta, Jumat (17/2).
[ Read More.. ]

Program Paudisasi di PKBM Disambut Baik

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Dirjen PAUDNI Kemdikbud), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi  mengungkapkan rencana pemerintah untuk melaksanakan program Paudisasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Namun saya masih harus melakukan pembicaraan secara detail dengan para direktur, khususnya dengan Ibu Ella, bagaimana sebaiknya rencana ini dilakukan. Termasuk berapa luas lahan  yang ideal bagi PKBM jika melaksanakan program PAUD. Kedepan saya harap PKBM juga dapat direvitalisasi dan memiliki sarana dan prasarana seperti Rumah Pintar,” ujar Dirjen PAUDNI ketika menjadi Pembicara Kunci dalam Temu Konsultasi Nasional Program Pembinaan Pendidikan Masyarakat (Bindikmas) di Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Dikatakan, pemerintah pusat memberi perhatian besar terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini atau PAUD. Malah sebagai bukti keseriusan terhadap pengelolaan PAUD, tahun ini Kementerian Pendidikan Nasional akan mencanangkan gerakan nasional paudisasi ini. Proses pembelajaran masih diwarnai dengan pengajaran baca-tulis-hitung (Calistung) dan belum sepenuhnya melalui bermain.
[ Read More.. ]

Pendidikan Karakter - Hasil Pendidikan Karakter Tak Bisa "Sekejap Mata"

Pendidikan karakter pada anak penting diterapkan sejak dini. Hasilnya memang tak akan terlihat seketika. Direktur Sekolah Karakter Wahyu Farrah Dina mengungkapkan, hasil pendidikan karakter yang diberikan sekolah kepada murid tak lantas bisa terlihat dalam jangka pendek. Bisa saja terlihat pada waktu murid beranjak remaja atau saat dewasa.
"Dan prosesnya enggak langsung oke semua. Cuma kita sudah melakukan proses ke sana (untuk mendidik murid berperilaku baik)," ucap Wahyu kepada Kompas.com, di Jakarta, Sabtu ( 25/2/2012 ).
Wahyu menjelaskan, bisa jadi ada sleeper effect (efek tidur). Maksudnya, pendidikan karakter bisa terpendam pada diri seorang murid dan akan muncul pada suatu waktu, misalnya, ketika anak menjadi dewasa.
"Sleeper effect, kalau misalnya pas di SD tidak terlalu terlihat tetapi pas dewasa bisa kelihatan. Kita enggak bisa saklek berhasil saat itu juga," tegas Wahyu.
[ Read More.. ]

MUSIC INSRUMENTAL


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com